Selasa, 04 Juli 2017

Petisi Petasan. Say No To PETASAN

Petisi petasan

Begini, yang ga setuju boleh bilang saya lebai, boleh bilang saya Alay.

Tapi yang saya rasakan ini sebel yang asli keluar dari hati yang paling dalam

Ceritanya saya tadi bawa motor, deket perempatan ada segerombolan anak laki laki usia sekolah dasar berkumpul, saya pertama cuek aja, tapi pas di depan mereka lalu duarrrr ada petasan meledak di udara.

Spontan saya kaget dan ngerem mendadak, lalu ada clekit saya ngerasa pada pipi saya terasa perih kayak habis kesentil. Seperti ada benda kecil tajam yang terlempar di muka saya.


Saya diam sejenak dan mereka ketawa terbahak bahak. Saya menatap mereka miris.

Ingin rasanya aku maki maki mereka tapi rasanya itu cuma akan bikin mereka makin berani berbuat yg aneh aneh aku cuma.bisa ngelus dada dan lanjut pergi.

Sepanjang jalan saya beberapa kali menjumpai anak anak usia sd yang bermain petasan.

Saya tetap tidak mengerti kenapa sih orang harus jualan petasan 😢😢😢😢

Ada banyak benda yang bisa di jual.yang keuntungannya masih bisa di pake buat menyambung hidup, tapi kenapa harus petasan.

Bukankah itu sama saja dengan uang yang di bakar. Bukankah penjualan petasan itu ilegal.

Itu tidak hanya mengganggu ketertiban, tetapi sangat berbahaya.

Saya pernah bertemu langsung dengan bocah korban petasan.

2 tahun lalu di Loby Instalasi Rawat Jalan RSUD dokter Soetomo.

Saya ingat itu Tepat sebulan setelah lebaran. Tangan kanannya harus di amputasi sampai sebatas siku.

Rambutnya botak dan di pipinya ada bekas luka bakar. Begitupun di kakinya terdapat bekas luka bakar.

Usianya sekitaran kelas 1 smp.

Saya bertanya
"Kenapa Mas?"

"Kena petasan bu?"

"Udah lama mas?"

"Malem takbiran bu?"

Sedih dan marah, kenapa masih banyak anak anak yang tidak paham bahaya petasan.

Masih banyak orang tua yang cuek ketika di lingkungannya ada yang jual petasan dan anak nya pada main petasan sambil ketawa ketawa.

Ingin sekali saya bersuara, minta penjual petasan berhenti menjual petasan. Selain mengganggu itu sangat berbahaya.

Beberapa kali saya lihat di televisi, bapak aparat menggerebek pabrik petasan besar dll. Tapi kadang lupa sosialisasi ke kampung kampung setingkat RT dan RW  bahwa petasan adalah produk ilegal dan berbahaya.

Tapi begitu mudah anak anak mengakses petasan seperti mudahnya anak anak bisa membeli jajan di warung.

Lalu jika nanti sudah jatuh korban, jika tangan yang seharus nya bisa di pakai merajut impian telah cacat hanya karena petasan 5.000an siapa yang akan kita salahkan?


Jadi salahkah saya jika saya merasa sedih dan marah, ketika anak anak generasi penerus kita harus tergadai masa depannya.
Gara gara permainan konyol yang bisa memakan korban, bahkan nyawa kapan saja.

Yang bisa kami lakukan para ibu hanya diam, memeluk anak anak balita agar tak tergoda membeli petasan. Dengan sedikit bujuk rayu agar mereka berhenti menangis kala tidur lelapnya terganggu karena ledakan petasan.

Saya yakin suatu hari anak anak Indonesia bisa terbebas dari petasan.

Entah bagaimana caranya hanya yakin saja.



#petisipetasan
#stopjualanpetasan

Tidak ada komentar: