Senin, 25 April 2016

CFD: Car Free Day. Get fun then make money

Car free day, atau dalam keseharian biasa di sebut juga dengaan CFD. Di Indonesia khususnya di kota kelahiran saya Surabaya, di sini  ada beberapa titik yang menjadi spot potensial diadakannya car free day. Seperti di jalan Tunjungan dan beberapa titik lainnya. Tapi moment yang diadakan setiap minggu pagi ini paling ramai dan paling terkenal ya yang di sekitar Taman Bungkul dan sepanjang jalan raya Darmo.

Lokasi yang strategis dan lingkungan yang asri sering jadi alasan beberapa kerabat dan kenalan memilih CFD di aarea Taman Bungkul.

Sebenarnya saya bukanlah pengunjung setia di CFD Taman Bungkul. Hanya sesekali untuk melepas penat di hari minggu pagi sembari quality time bersama keluarga.

Tapi hari minggu kemarin, saya berkesempatan mengunjungi CFD di Taman Bungkul tapi bukan sebagai pengunjung yang ingin berolah raga tapi menjadi pelapak. Hehehe  yups bener banget saya mencoba peruntungan menjadi PKL alias pedagang kaki lima di sekitar area CFD.

Siap dengan semua perintilan dagangan sambil membawa dua bocah berangkat jam 5 subuh ternyata lumayan menjadi Tantangan tersendiri bagi saya, mungkin karena pengalaman pertama ya? Sedikit gak tega lihat dua bocah ini tapi karena sudah di siapkan, sayang kalau dibatalkan begitu saja. Nekat lah saya berangkat.

Sampai di sana ternyata sudah sangat ramai.  Saya dan suami celingukan mencari tempat yang pas untuk berdagang. Tapi ya susah karena sudah rame banget PKL dan dagangannya.
Ditambah lagi banyak pedagang yang biasanya boleh berdagang di sekitaran Taman Bungkul tergusur, yang di jalan raya Darmo juga tergusur tidak lagi di ijinkan oleh para aparatur negara berjualan di skitaran jl. Raya Darmo.

Tapi alhamdulillah ada satu tempat kosong, dan saya di bolehkan jualan di situ. Pertanyaan di kepala saya berdentang. Lho kok ada ijin? Pake bayar iuran lagi? Lha iuran masuk kemana? Bukannya itu jalan raya yang notabene tanah pemerintah?.

Itulah dilema kami para PKL, sekarang baru merasakan sendiri. Sudah bayar iuran tapi kalau ada penggusuran ya harus pergi mencari tempat yang lain, waduh iuarannya buat apaan??

Nyinyirnya saya, semoga tulisan ini tidak menyinggung pihak manapun hanya ingin menyampaikan aspirasi yang ada di pikiran para pelapak dadakan.


Tetapi saya sebagai warga kota yang juga seorang user alias orang yang memanfaatkan moment CFD sebagai sarana rekreasi yang murah meriah melihat bahwa dengan  dilarangnya pedagang berjualan di area Taman Bungkul dan jalan Raya Darmo saya melihat bahwa pada akhirnya kedua lokasi tersebut berfungsi sebaagai mana tujuan semula diadakannya CFD ini. Yaitu tempat berkumpul dan berkomunitas bagi seluruh warga kota surabaya yang nyaman dan leluasa. Tanpa gangguan dari para pedagang yang berteriak teriak menjajakan dagangannya . Dan mungkin beberapa yang menghasilkaan sampah berserakan yang mengganggu keindahan dan kebersihan lingkungan.

Ahh siapalah saya berani mengatur sebuah kota. Namun saya berharap di kemudian hari pemerintah menyediakan spot khusus bagi para pedagang yang nyaman. Juga spot untuk parkir sendiri yang tidak bersinggungan dengan para pedagang.

Sehingga CFD tetap berjalan sesuai konsep awalnya yaitu get FUN, namun tetap memberikan kesempatan bagi para pelapak utuk bisa make MONEY juga dalam ketertiban dan kenyamanan. Saling bersinergi tanpa saling menyakiti satu sama lain.

Di tulis atas pengalaman pribadi.
April 2016
By Ninuk Sumar


Jumat, 22 April 2016

Minder? Sudah enggak tuh

Minder. Adalah sikap yang di tampilkan seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Sikap itu bisa berupa rendah diri, menarik diri dari pergaulan, bahkan ada yang sampai menolak untuk bersosialisasi, kebanyakan adalah orang orang yang tinggal di perkotaan dan perkaampungan yang padat penduduk.  Karena terkadang faktor ekonomi adalah salah satu pemicu dari sikap minder.

Negative thinking juga salah satu dari sikap minder.
Mau bergerak tapi takut jelek.
Suka menulis mau memperlihatkan kepada orang lain tapi takut tulisannya masih jelek.
Atau terkadang ketika seseorang mengajak bepergian mencari seribu alasan untuk menolak, bisa jadi itu salah satu dari ciri-ciri orang yang minder.

Selalu merasa dirinya sendiri buruk dan orang lain lebih baik dari diri sendiri. Semua itu adalah ciri-ciri sikap minder yang termasuk dalam mental block yang dapat mempengaruhi kesuksesan kita.
Pasrah, "ya sudahlah , memang aku orang gak punya mau diapain lagi?" Salah satunya juga adalah presentasi dari sikap minder itu sendiri.

Bener gak sih?
Apa saya termasuk begitu?

Saat ini anda pasti sedang bertanya seperti itu karena terkadang pertanyaan-pertanyaan itu jugalah yang sering muncul di pikiran saya.

Ya...Saya sendiri. Tulisan ini bukan untuk menyinggung anda atau untuk menggurui anda tulisan ini adalah presentasi saya terhadap keadaan yang saya hadapi sendiri. Penyebabnya sangat kompleks, anda tentu sudah bisa menduga-duga duga kenapa saya merasa begitu.

Perekonomian menjadi penyebab pertama, selanjutnya adalah pola asuh keluarga yang tentu sangat mempengaruhi kehidupan sang anak. Saya tentunya. Kurang kasih sayang bisa jadi pemicunya. Diantara tuntutan ekonomi yang semakin hari semakin menjerat tentu fokus orang tua adalah bagaimana menafkahi anak-anaknya.
Kegagalan di masa lalu yang masih terus membayangi juga mempengaruhi dari perasaan minder saya.

Bentuk fisik yang biasa-biasa saja dan tidak secantik kawan-kawan saya itu juga berperan dalam keminderan saya yang bertubuh besar. Sering menjadi bahan olok-olok teman-teman dalam pergaulan juga sangat mempengaruhi pola pikir saya.


Tapi apakah saya akan terus membiarkan rasa minder membayangi langkah saya?
Apakah saya akan tetap membatasi kesuksesan saya dengan mental block yang negative.


Awal 2016 saya memulai langkah saya, dengan bantuan sahabat-sahabat saya saya mulai membuka diri. Dengan petunjuk dari Allah S.W.T. saya memulai bisnis online.

Saya mantapkan niat, saya ingin merubah persepsi saya tentang kehidupan. Dan mempresentasikan nya lewat satu tindakan nyata. Saya berjejaring. Mencari ilmu-ilmu baru. Saya membaca kembali buku-buku motivasi.

Salah satunya berkomunitas, saya banyak bergabung dengan komunitas pebisnis dan juga komunitas orang orang yang memberikan aura positiv. Banyak energi positive yang saya serap. Perlahan lahan saya merasakan perubahan positivnya.

Saya mulai bisa mengendalikan emosi, saya mulai mengenali apa potensi dan passion saya sebenarnya. Saya coret satu persatu mental block saya. Walau belum sempurna seratus persen tapi saya yakinkan hati bahwa hidup adalah proses, dan saya sedang dalam proses itu.

Salah satu dari proses itu saya temukan kembali passion menulis. Tidak tulisan ini tidak ingin mengajari anda, namun bila anda pernah merasakan dan mengalami seperti apa yang saya tuliskan. Marillah kita mulai berproses.

Kita hancurkan tembok pengahalang kita sendiri yang tanpa sadar selama ini menghalangi dunia melihat ke arah kita.

Lakukan kegiatan yang positiv. Katakan sesuatu yang positiv. Temukan passion kita lalu asah skil terus dan terus. Sampai kita bisa menemukan pembeda abadi kita dengan orang lain.

Ini langkah awal saya ber-action, memenuhi passion saya menulis dengan berani menulis dan konsisten menulis. Dengan harapan skil menulis saya terus terasah hingga suatu hari dunia bisa melihat ke arah saya.

Sekarang ketika ada yang bertanya pada saya, masih minder say? Saya akan dengan tegas menjawab "Sudah enggak tuh."

Selamat malam
22 April 2016
Ninuk Sumar

Rabu, 20 April 2016

Kartini masa kini



 Kartini, siapa yang tidak mengenal sosoknya. Dia adalah perempuaan jawa yang lahir di kota jepara 21 April 1879. Ra.Kartini nama yang sederhana tapi sanggup menggetarkan dengan semua sumbangsih untuk perempuan di sekitarnya
Rasanya saya tidak perlu bercerita tentang kisah hidup kartini terlalu jauh, tentu telah banyak media yang telah lebih dulu menjelaskan dan menceritakan kisahnya

Hari ini 21 April 2016, saya ingin bercerita tentang sosok-sosok perempuan masa kini yang menurut saya adalah kartini yang menjelma dalam sosok yang lain. Permpuan-perempuan yang  tidak ingin diam menyerah pada kelemahannya.

Perempuan-perempuan yang kuat dan mandiri. Yang terus berproses menjadi perempuan-perempuan hebat dalam bidang dan profesinya masing masing.

Tentu anda penasaran bukan? Siapa perempuan-perempuan hebat itu. Perempuan yang terlahir dan dibesarkan dari latar belakang yang berbeda dari semua kalangan baik yang kaya, miskin maupun terpandang. Anda pasti mengenalnya. 

Ya... Perempuan-perempuan itu anda. Para pembaca ku yang hebat. Yang terus berusaha memberdayakan diri bagi keluarga dan orang-orang di sekitarnya. Menjadi tumpuan bagi orang-orang yang mencintai dan menyayangimu.

Menjadi Kartini masa kini tidak harus menjadi pahlawan atau mendirikan sekolah. Karena sekolah yang paling utama adalah di rumah. Menjadi penopang ekonomi keluarga kau adalah Kartini. Menjadi apapun kau adalah Kartini.

Jangan menyerah wahai Kartini-Kartini bangsaku. Mari berdayakan diri dan menjadi penopang utama dalam pembangunan negeri kita tercinta Indonesia, dengan menyiapkan generasi penerus yang cerdas dan mumpuni yang akan memimpin dan memajukan Indonesia.

Selamat hari Kartini untuk semua perempuan di Indonesia. Bundanyafatimah@gmail.com

Belajar nge blog





Rabu, 20 April 2016


Belajar nge blogg

Sejak kecil saya suka membaca, semua genre saya baca. Saya juga sangat suka menulis. Kalau jaman dulu nulisnya masih di diary. Waktu di sekolah menengah saya sering menulis cerpen remaja di buku tulis lalu saya sebarkan sama teman-teman. Hahaha itu sebagai alternatif bagi saya dan teman-teman yang tidak mampu membeli buku baru. Kami saling bertukar tulisan. Keseruaan itu hilang ketika kami lulus dan masuk dunia kerja. Kami putus hubungan berganti komunitas dan kawan-kawan baru. Bertahun-tahun saya melupakan dunia tulis menulis. Walaupun hobi membaca itu masih ada hingga sekarang. 2 bulan yang lalu saya berkenalan dengan teman-teman di komunitas baru. Saya seperti terlecut untuk bangun dari tidur panjang. Kemana aja sih saya? Kemana aja sih saya? Kenapa saya melupakan keasyikan itu sementara begitu banyak orang yang berhasil dan sukses dari menulis. Hati kecil saya bertanya " Kenapa diam? Ayo kejar mimpimu." Ya mulai hari ini saya tidak akan diam dan pasrah, saya akan memperjungkan mimpi saya. Dimulai dengan belajar nge blog. Saya juga tidak akan melupakan passion saya yang sesungguhnya. Menjadi fashion design. Ketika dunia bisa berada dalam genggaman kenapa kita tidak bergerak. Membuat aksi nyata. Ketika seorang sahabat menawarkan kerjasama dan membeli design saya, saya sadar ada banyak potensi di dalam diri saya yang harus terus saya kembangkan. Saya tidk bisa memilih menulis atau design. Saya akan melakukan keduanya. Membuat design dan menuliskannyaa. Mendeskripsikannya. Saya tahu meski akan banyak tantangan yang menghadang tapi saya tidak akan menyerah pada nasib. Saya akan terus berproses meraih mimpi dan cita-cita saya. Dengan iringan doa dan support dari seluruh keluarga dan sahabat serta para kerabat. Saya akan belajar dan terus belajar. Newblogger. Nayaz