Kamis, 06 Februari 2020

Setiap orang terlahir didunia ini membawa kisahnya masing-masing, tidaklah sama dan tidak ada yang benar-benar sama seluruhnya. lantas bagaimana bisa kita harus menjadi sama? 

Tidaklah semua orang beruntung bisa terlahir dari keluarga yang utuh mendapatkan kasih sayang dan kecukupan materi dan juga perhatian. Pun masing-masing orang terlahir dengan perbedaan yang sangat mendasar, mulai dari bentuk wajah, warna rambut yang tidaklah sama satu dengan yang lainnya, bahkan kembar identik sekalipun. Lantas bagaimana bisa kita harus menjadi sama? 

Saat ini dunia maya dan dunia nyata hadir berdampingan dan memiliki batasan yang semakin samar, apa yang terjadi di dunia nyata tersebar didunia maya menjadi konsumsi publik semakin liar jika itu adalah sesuatu yang berbeda dengan pemahaman yang kita yakini saat ini. Pun demikian apa yang terjadi di dunia maya bisa dan sangat bisa merambah ke dunia nyata. Tidak ada satupun akun yang meskipun dimiliki oleh orang yang sama akan menampilkan hal-hal yang sama. Lantas Bagaimana bisa kita harus menjadi sama?

Akupun demikian, terlahir dalam keadaan yang berbeda dengan banyak kawan-kawan penulis yang lain. Dalam kisah hidupku banyak kepahitan dan juga luka yang tak kunjung mengering. Aku tidak seberuntung yang lain yang akhirnya bisa mengenyam pendidikan yang sesuai, pun aku tak punya banyak kenangan indah yang bisa kubagikan. Aku hanya orang biasa yang ingin terus menulis, meski tak ada yang membaca tulisanku. 

Aku mungkin tak bisa menuliskan kisah selayaknya motivator kenamaan, mungkin juga yang kulihat dan kudengar dan kurasakan dalam kehidupanku adalah kisah-kisah penuh luka yang tak terobati, aku ingin menuliskannya. Lalu haruskah aku menjadi sama seperti kalian hanya menuliskan hal-hal yang baik? 

Seolah kisah buruk rupa yang menyimpan luka tak layak untuk tayang dibelantara kata. Dosakah aku jika yang kulihat dan kudengar dalam kehidupanku dan orang-orang di sekelilingku tidak sesuci yang dibayangkan apakah lantas kata demi kata yang kugoreskan tak lagi memiki tempat dalam rimba raya penulisan?

Aku hidup dalam kerasnya kemiskinan dan juga lemahnya peranan wanita, bukan dari kisah-kisah history penuh inspirasi. Apakah lantas kisahku tak layak diceritakan?

Namun semakin terlarang aku semakin ingin menuliskan kisah itu. Agar menjadi cermin bahwa dunia nyata itu bukanlah bak dongeng yang hanya berkisah tentang hal baik dan menyenangkan.